Perihal Niat

Kata Nabi, semua perbuatan tergantung dari niatnya. Jadi betapa sangat penting kedudukan suatu niat atas perbuatan dan hasil perbuatan kita. Niat yang salah akan menghasilkan sesuatu yang tidak benar, tidak sebagaimana yang diharapkan atau jauh dari harapan.

Seringkali tidak banyak orang yang mau mengingatkan betapa pentingnya kedudukan niat itu dalam setiap amal perbuatan kita. Dan saya selaku pribadi sangat kuatir terhadap informasi dan dorongan menjadi titik awal keluarnya suatu niat.


Jikalau Allah telah menjanjikan bahwa jika bersedekah akan dibalas 10 kali lipat dan bahkan berlipat-lipat, saya kuatir niat umat untuk bersedekah karena hanya ingin Allah membalas sedekahnya dengan jumlah lipatan rupiah, sedangkan akhiratnya tidak akan mendapatkan apa-apa.


Atau amalan-amalan tertentu yang diberikan umat untuk mencapai suatu keinginan tertentu seperti rejeki, pangkat, jabatan, kesembuhan. Misalkan, supaya rejeki lancar dan dagangan larislah harus membaca Al fatehah sekian puluh kali.


Hal ini khan sangat riskan sebab sesungguhnya umat ini perlu pembelajaran yang benar yang kesemua hal selalu mengacu dan tertuju pada Allah. Bukan untuk suatu kepentingan atau tujuan di luar itu.


Jadi niat yang terunggul atau terbaik sebelum melakukan aktivitas apapun adalah mencapai ridhlo Allah. Niat ini harus tertanam dan tertancap dalam hati dan pikiran sehingga kondisi pikiran dan hati akan selalu dalam keadaan yang selaras dan seirama.
HTML Comment Box is loading comments...

Kembali Ke Jalan Illahi's Fan Box